Ayam Broiler merupakan Jenis ayam ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Karakteristik Ayam Broiler modern yaitu pertumbuhan ayam yang sangat cepat. Dimana Ayam Broiler mampu tumbuh mencapai berat 2 kg pada umur 30 hari dari DOC(Day Old Chick).
Peternak harus menyiapkan segala sesuatu untuk mendukung pemeliharaan ayam broiler dengan baik dan sesuai dengan fase pemeliharaan Ayam.
1. Persiapan Kandang
Kandang Ayam Broiler harus dipersiapkan dengan baik dengan melakukan perbaikan kandang, Cleaning & Disinfection (Pembersihan kandang dari partikel kotoran/sampah dan menghilangkan mikroorganisme dengan bahan kimia tertentu) serta berikan waktu istirahat kandang minimal 14 hari setelah Disinfeksi Kandang.
2. Pre-Chickin(Masuk Ayam)
Sebelum masuk ayam, perlu adanya checklist untuk peralatan dan alat pendukung di kandang serta menyiapkan ruang brooding (ruang yang disekat tirai supaya bisa mengatur kehangatan seperti halnya Indukan Ayam).
Adapun peralatan kandang yang harus disiapkan antara lain :
a. Pemanas
Pemanas yang biasa digunakan adalah Gasolec (1:800 ekor), Lampu pijar 40-100 watt ( 1:100 ekor), Briket dan Batubara semawar (1:800 ekor), Kompor Arang (1:500 ekor), Heater Mechine CH system (1:10.000 ekor).
b. Tempat Pakan
Terdapat beberapa jenis tempat pakan diantaranya Baby Chick Feeder/Tempat Pakan Anak Ayam(1:40 ekor), Nampan Ayam untuk anak ayam (1:10 ekor), Tempat pakan gantung 5-10 kg (1:40 ekor), Superfeeder/tempat pakan untuk anak ayam sampai panen (1:35 ekor), Panfeeder CH system (1:40 ekor).
c. Tempat Minum
Terdapat beberapa system tempat minum, diantaranya tempat minum manual ukuran 1 galon dan 2 galon (1:40 ekor), Tempat minum otomatis (1:50 ekor) dan system nipple (1:12 ekor).
d. Alas Kandang
Prinsipnya alas kandang adalah untuk menjaga kenyamanan ayam, menahan hangat, meresap air dan mudah dibersihkan. Sekam padi, tatal kayu dan type slat adalah alas kandang yang biasa digunakan menjadi alas kandang. Tergantung bagaimana peternak meng-handle ketersediaan dan kemudahan perlakuan di kandang.
e. Tirai/dinding Kandang
Prinsipnya kandang ayam broiler harus menggunakan tirai/dinding plus tambahan plafon atas untuk menjaga suhu dan kelembapan yang nyaman sesuai fase pertumbuhan ayam.
f. Biosecurity
g. Pakan dan Minum yang Baik
Berikan pakan ayam sesuai fase pemeliharaan yang baik. Dan air minum yang steril.
3. Periode Brooding (DOC s/d BW 500 gr)
Faktor yang tak kalah pentingnya ketika ayam masuk (Chickin) adalah membuat Ruang Brooding dengan ukuran 1 m² untuk 50-60 ekor DOC yang dibatasi oleh tirai dinding serta plafon kandang supaya kehangatan dari Pemanas dapat dikontrol dengan mempertimbangkan sirkulasi udara didalam kandang. Adapun target suhu dan kelembapan ayam berbeda setiap fasenya.
Ketika DOC tiba, segera lakukan pengecekan kondisi ayam mulai dari keaktifan, bentuk fisik dan berat ayam (idealnya 36-42 g/ekor). Lakukan grading sesuai jantan/betina dan culling DOC yang bermasalah. Segerakanlah untuk memberikan Pakan dan minum air putih jika tidak ada masalah dehidrasi pada DOC. Semakin cepat makan, akan semakin cepat pertumbuhan pada Usus yang nantinya akan mempercepat penyerapan nutrisi pakan. Semakin banyak minum pada prinsipnya akan merangsang Ayam untuk banyak makan.
Kontrol ayam secara intensif dan berkala untuk membangunkan ayam dan merangsangnya untuk aktif. Evaluasi harian untuk kontrol Pakan, kematian, dan Bobot Badan Ayam.
Poinnya adalah Body Wright (BW) awal x 5 = Potensi BW Minggu I
BW minggu I x 2,5 = Potensi BW minggu II.
Target keberhasilan Brooding adalah BW ayam minggu II mencapai minimal 500 gr/ekor dan Pakannya 600 gr/ekor dengan FCR 1,17. Dengan harapan ayam sudah keluar system Termoregulator dan kekebalan tubuhnya sudah terbentuk.
2. Periode Panen
Setelah mencapai BW ayam sesuai yang diinginkan, lakukan pemanenan ayam mulai dari yang ukuran kecil/seleksian dahulu. Usahakan saat panen ayam dalam kondisi sehat dan ciptakan suasana redup untuk mengurangi stressing.
Evaluasi hasil pemeliharaan dengan menghitung Indeks Performance (IP) semakin nilai IP tinggi, semakin baik performance pemeliharaan ayam dan membuat lebih efesien total cost yang dikeluarkan. Adapun rumusnya :
IP = ABW*DH / UM* FCR
ABW : Bobot rataan ayam yang dipanen
DH : Data hidup Ayam
UM : Umur rataan Ayam saat panen
FCR: Feed Convertion Ratio (Berapa Kg pakan yang dimakan untuk menghasilkan 1 kg daging) .
Komentar
Posting Komentar